Sebagai pebisnis, Anda wajib tahu cara dan contoh analisis kompetitor. Dengan mengetahui cara dan contoh analisis kompetitor, Anda bisa lebih mudah menyusun strategi agar bisnis Anda lebih unggul dari kompetitor.
Analisis kompetitor sebenarnya bisa dilakukan dengan mengandalkan naluri dan intuisi saja, tetapi hasil informasinya akan tidak sedetail dan menyeluruh jika menggunakan cara yang tepat. Ini dia contoh analisis kompetitor.
Daftar Isi
Definisi Analisis Kompetitor
Sebelum membahas contoh analisis pesaing, kita perlu tahu apa itu analisis kompetitor. Analisis kompetitor adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengidentifikasi bisnisnya, pesianya, mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, dan mengantisipasi langkah dari pesaing.
Tujuan dari analisis pesaing adalah sebagai berikut.
- Mengidentifikasi kompetitor paling kuat di bidang bisnis yang sama.
- Mengetahui strategi kompetitor.
- Mengantisipasi tindakan kompetitor yang bisa membuat bisnis Anda rugi.
- Mengetahui reaksi kompetitor saat Anda membuat tindakan yang memengaruhi mereka.
- Memengaruhi aksi yang akan dibuat oleh pesaing bisnis Anda.
Sementara itu, manfaat dari melakukan analisis kompetitor adalah menciptakan strategi pemasaran yang lebih optimal dan juga membuka peluang yang tersembunyi.
Cara Melakukan Analisis Kompetitor
Ada beberapa cara untuk melakukan analisis kompetitor untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh. Mulai dari menentukan tujuan analisis, mengumpulkan data kompetitor, hingga menggunakan formula tertentu untuk memudahkan prosesnya.
1. Menentukan tujuan analisis
Langkah pertama adalah menentukan tujuan analisis agar hasilnya bisa menjadi bahan evaluasi bagi bisnis yang sedang Anda kembangkan. Tujuan analisis kompetitor antara lain untuk mengetahui inovasi yang dilakukan pesaing atau memahami strategi pemasaran yang mereka lakukan.
Baca juga: Terlengkap! Ini Cara Menghadapi Kompetitor Paling Efektif
2. Melakukan riset pasar
Riset pasar bisa dilakukan oleh karyawan maupun bantuan konsultan bisnis. Dengan mengetahui produk atau jasa apa yang pesaing tawarkan, Anda juga bisa terbantu dalam mengidentifikasi keinginan maupun kebutuhan konsumen.
Target pasar bisnis Anda dengan kompetitor bisa jadi sama maupun berbeda. Meskipun produk yang ditawarkan sama, tetapi target pasarnya bisa berbeda. Perbedaan target pasar ini berpengaruh terhadap strategi bisnis.
3. Mengelompokkan jenis kompetitor
Setelah itu, Anda bisa mengelompokkan kompetitor berdasarkan jenisnya. Ada kompetitor langsung, kompetitor tidak langsung, dan kompetitor bayangan. Dengan mengetahui kompetitor Anda termasuk dalam kelompok apa, maka Anda akan lebih mudah untuk menentukan skala prioritas.
4. Mengumpulkan data kompetitor
Cara berikutnya adalah mengumpulkan data kompetitor selengkap mungkin. Salah satunya Anda bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan kompetitor untuk dijadikan evaluasi oleh tim Anda.
Selain itu, Anda juga bisa menganalisis jenis produk yang ditawarkan, seberapa besar pasarnya, serta peluang dan ancamannya.
5. Menggunakan analisis SWOT
Untuk menganalisis data kompetitor yang sudah dikumpulkan, Anda bisa menggunakan metode SWOT. Metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) adalah metode yang bisa dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari kompetitor. Sehingga data yang dikumpulkan bisa lebih menyeluruh.
6. Memantau media sosial kompetitor
Memantau media sosial kompetitor bisa jadi salah satu contoh analisis kompetitor. Dengan mengamati media sosial kompetitor, Anda bisa menganalisis konten, aktivitas, hingga tingkat popularitas pesaing di mata publik.
Baca juga: Analisis Kompetitor: Tujuan, Manfaat, dan Langkah untuk Bisnis
Contoh Analisis Kompetitor
Agar lebih jelas memahami cara menganalisis kompetitor, kita akan membahas juga contoh analisis kompetitor. Ada beberapa aspek yang bisa kita analisis, mulai dari strategi marketing, website, perilaku konsumen, dan aspek lainnya.
1. Contoh analisis strategi marketing kompetitor
Contoh analisis kompetitor yang pertama adalah menganalisis strategi marketingnya. Hal-hal yang bisa dianalisis antara lain adalah lokasi, usia, produk, kisaran harga produk, media sosial yang digunakan, strategi promosi, hingga bagaimana respons dari konsumen.
Indikator | Bisnis A | Bisnis B |
Lokasi | Kota Bogor | Kota Bogor |
Target Pasar | Wanita Usia 17–30 tahun | Wanita Usia 30–50 tahun |
Produk | Fashion Wanita | Fashion Wanita |
Kisaran Harga | Rp100 ribu – Rp350 ribu | Rp200 ribu – Rp700 ribu |
Media Sosial | Tiktok, Instagram | Facebook, Instagram, WhatsApp, Website |
Strategi Promosi | Promosi melalui bazar dan live media sosial. Menggunakan Brand Ambassador dan influencer yang sedang naik daun. | Promosi melalui bazar, pameran, dan giveaway produk melalui media sosial. |
Respon Konsumen | Konsumen tertarik membeli karena digunakan oleh influencer. | Konsumen tertarik membeli karena bisa melihat langsung kualitas produk di pameran. |
2. Contoh analisis website kompetitor
Contoh analisis kompetitor yang kedua dilihat berdasarkan websitenya.
Indikator | www.slimmingtea.com | www.bodycare.com |
Produk | Slimming Tea | Body Care |
Jenis Produk | Teh Pelangsing | Obat Pelangsing |
Kelebihan Produk | Harganya lebih terjangkau dan bisa dinikmati untuk menghangatkan tubuh. | Lebih praktis karena dikemas dalam bentuk kapsul. Dibuat dari buah dan sayur pilihan. |
Target Pasar | Pria dan Wanita usia 17–50 tahun | Pria dan Wanita usia 17–30 tahun |
Tipe Kompetitor | Langsung (Direct Competitor) | Tidak Langsung (Indirect Competitor) |
Keyword | “produk pelangsing” | “produk pelangsing” |
Baca juga: Manfaat Servis Mobil Operasional dengan Otoklix for Business
3. Contoh analisis perilaku konsumen milik kompetitor
Contoh analisis kompetitor ketiga adalah mengidentifikasi perilaku konsumen milik kompetitor.
Indikator | Bisnis X | Bisnis Y |
Umur | Pria usia 15–30 tahun | Pria usia 17–25 tahun |
SES | Target pasar semua kalangan. | Target pasar hanya untuk kalangan atas. |
Ekspektasi | Prioritas kuantitas dibandingkan kualitas. | Prioritas kualitas produk. |
Ketertarikan | Promo diskon dan gratis ongkos kirim. | Harga tidak jadi masalah dan rela membayar untuk barang berkualitas. |
Lokasi | Tersebar di seluruh wilayah Indonesia. | Kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan. |
Itu dia 3 contoh analisis kompetitor yang mudah dipahami. Anda bisa menambahkan beberapa poin penilaian atau beberapa bisnis untuk dibandingkan.
Bagi Anda yang butuh bengkel untuk servis mobil operasional, Anda bisa mengandalkan Otoklix. Otoklix for Business hadir sebagai solusi bengkel berkualitas dengan harga transparan dan memiliki garansi servis selama 14 hari.
Dengan adanya garansi servis 14 hari, Anda tidak perlu khawatir kalau ada masalah setelah servis bisa kembali diperbaiki di bengkel. Jadi, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan kalau ada masalah yang belum terselesaikan.
Pertanyaan Seputar Contoh Analisis Kompetitor
Analisis kompetitor adalah proses perusahaan melakukan identifikasi pesaing untuk memperoleh informasi lengkap tentang kompetitor. Informasi tersebut dikumpulkan untuk menentukan strategi marketing yang lebih efektif.
Cara melakukan analisis kompetitor antara lain adalah menentukan tujuan analisis, riset pasar, mengelompokkan jenis kompetitor, menggunakan analisis SWOT, dan memantau media sosial kompetitor.
Jenis kompetitor antara lain adalah kompetitor langsung, kompetitor tidak langsung, dan kompetitor bayangan.