Masalah polusi udara akibat kendaraan bermotor terus menjadi perhatian banyak pihak. Salah satu bentuk usaha dalam menurunkan emisi mobil dengan diciptakan sebuah komponen bernama Catalytic Converter. OtoFriends sudah pernah mendengar istilah Catalytic Converter? 

Ya, mungkin saja kamu masih cukup asing dengan istilah Catalytic Converter tersebut. Nah, bagi yang ingin tahu lebih lanjut lagi cara kerja dari komponen tersebut, langsung saja simak beberapa informasi dari Otoklix berikut ini..

Apa Itu Catalytic Converter

Emisi gas buang hasil dari pembakaran bahan bakar kendaraan yang digunakan untuk menciptakan tenaga, ternyata mengandung berbagai zat yang bersifat polutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan yang ada, tentu saja polusi udara pun juga akan meningkat. 

Catalytic Converter adalah alat yang diciptakan dengan tujuan untuk mengurangi emisi gas buang karbon yang berasal dari mesin kendaraan bermotor. Terdapat berbagai macam emisi gas buang yang termasuk sebagai polutan, khususnya untuk kendaraan pribadi seperti mobil.

Beberapa jenis polutan yang dimaksud seperti karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida dan lain sebagainya. Nah, komponen converter ini akan dilewati oleh emisi gas buang, sebelum akhirnya keluar melalui knalpot. 

Posisi dari alat ini berada di dalam knalpot, sehingga polutan bisa disaring terlebih dahulu sebelum akhirnya dikeluarkan ke atmosfer. Pada awalnya, alat yang satu ini diperkenalkan dan diletakkan pada mobil di Indonesia pada tahun 2007 lalu.

Di tahun tersebut, standar Euro 2 sendiri sudah memberlakukan peraturan mengenai gas buang, dimana semuanya harus memenuhi standar yang berlaku. Setiap kendaraan yang menggunakan mesin diesel dan juga bahan bakar bensin wajib untuk menggunakan komponen ini untuk menekan kadar emisi gas buang.

Baca juga: Fungsi Resonator Knalpot Mobil, Bisa Meningkatkan Performa

Jenis Catalytic Converter Mobil

Untuk saat ini, jenis dari Catalytic Converter pada mobil yang banyak digunakan ada tiga, yaitu Oxidation Catalyst, Three-Way Catalyst, dan Three-Way Catalyst & Oxidation Catalyst. Berikut ini penjelasan dari ketiga jenis tersebut.

1. Oxidation Catalyst (OC)

Untuk jenis CCO (Catalytic Converter for Oxidation), oksigen akan melakukan reaksi dengan HC serta CO, sehingga terbentuklah H2O dan juga CO2 yang tidak memiliki kandungan polusi. Agar proses oksidasi ini berjalan dengan baik, maka harus ada udara murni di dalam exhaust manifold. 

2. Three-Way Catalyst (TWC)

Untuk Three-Way Catalyst (TWC), selain HC dan CO, NOx juga akan diubah jadi zat non polusi. Proses O2 dan NO akan difungsikan menjadi komponen yang menyebabkan terjadi proses oksidasi. Sementara HC dan CO menjadi komponen yang terbakar, dan membentuk H2O, CO2, dan N2.

3. Three-Way Catalyst & Oxidation Catalyst (TWC-OC)

Untuk tipe Catalytic Converter, menjadi kombinasi antara oxidation catalyst dan three way catalyst. Tujuan dari kombinasi tersebut, adalah untuk mengurangi polusi udara dengan kinerjanya yang jauh lebih maksimal.

Fungsi Catalytic Converter Mobil

Fungsi Catalytic Converter yang utama adalah untuk mengurangi emisi gas buang yang menjadi masalah dari dulu. Seperti yang telah diketahui, gas buang mobil sendiri mengandung banyak sekali zat polutan seperti Hidrokarbon (HC), Nitrogen Oksida (NOx), Karbon monoksida (CO) dan lain sebagainya.

Komponen ini diletakkan di dalam knalpot mobil. Fungsi Catalytic Converter pada knalpot yakni agar proses penyaringan bisa dilakukan secara lebih efisien. Sehingga zat polutan pada emisi gas sisa pembakaran bisa diubah menjadi jauh lebih bersih dari sebelumnya.

Baca juga: Modifikasi Knalpot Mobil Racing Anti-Mahal, di Bawah 500 Ribu

Cara Kerja Catalytic Converter 

Catalytic Converter mempunyai bentuk yang mirip seperti sarang lebah. Katalisator tersebut terbuat dari bahan paladium atau platinum yang menyatu pada blok keramik. Gas buang akan mengalami reaksi setelah menyentuh logam katalisator, dan membuat zat polutan seperti hidrokarbon (HC) hilang. 

Akhirnya gas yang keluar akan menjadi lebih bersih dan juga tidak mengandung zat polutan yang berbahaya lagi. Logam paladium atau platinum yang digunakan sebagai katalisator ini, sifatnya tidak akan berubah hanya karena reaksi kimia tersebut. Meskipun begitu, logam ini hanya tetap mengalami penurunan kemampuan seiring dengan penggunaannya. 

Tanda Catalytic Converter Rusak

Komponen Catalytic Converter di mobil memiliki sensitivitas yang cukup tinggi. Selain tingkat kemacetan yang tinggi, kualitas bahan bakar yang tidak baik juga bisa menjadi penyebab pembakaran tidak sempurna. Catalytic Converter yang rusak akan menunjukkan beberapa gejala sebagaimana berikut.

  • Tercium bau belerang atau telur busuk. Selain itu, asap yang dikeluarkan oleh knalpot juga jauh lebih pekat dari biasanya.
  • Mobil tidak dapat berakselerasi meskipun pedal gas sudah diinjak secara penuh. Akibatnya, bahan bakar yang digunakan menjadi lebih boros dari sebelumnya.
  • Di bagian bawah mobil akan terasa lebih panas, kerana ada kebocoran pada bagian katup.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Mobil Keluar Asap Putih dan 5 Penyebabnya

Harga Catalytic Converter

Umumnya, penyebab kerusakan pada komponen ini ada dua hal. Yang pertama adalah karena faktor usia, dan yang kedua adalah benturan. Kerusakan karena usia seperti keropos di bagian dalam, biasanya terjadi dalam waktu yang lama, bahkan bisa mencapai 10 tahun,

Namun jika karena ada benturan dan berakibat pada kebocoran, tentu saja kerusakan tersebut bisa terjadi kapan saja. Jika sudah begitu, maka tidak cara lain selain mengganti komponen tersebut dengan yang baru.

Tidak usah khawatir, banyak bengkel mobil biasanya menjual Catalytic Converter, sehingga kamu bisa menemukannya dengan mudah. Harga Catalytic Converter mobil ini terbilang cukup mahal, tergantung dengan jenis mobil itu sendiri. Harga Catalytic Converter Avanza dan mobil-mobil kecil lainnya dijual dengan harga 3 jutaan rupiah. Sedangkan untuk mobil-mobil besar, seperti truk dan bus bisa mencapai angka 10 jutaan rupiah, lho.

Jangan lupa agar mobil tetap nyaman digunakan dan awet, selalu lakukan service rutin dan ganti oli secara berkala. Pastikan kamu memiliki bengkel langganan yang bisa dipercaya. Lewat aplikasi Otoklix kamu bisa mendapatkan rekomendasi bengkel terdekat terbaik. Coba install aplikasinya dan temukan bengkelnya.

Pertanyaan Seputar Bengkel Mobil Terdekat :

Fungsi Catalytic Converter yang utama adalah untuk mengurangi emisi gas buang yang menjadi masalah dari dulu.

Gas buang akan mengalami reaksi setelah menyentuh logam katalisator, dan membuat zat polutan seperti hidrokarbon (HC) hilang.

Catalytic Converter diletakkan di dalam knalpot mobil.