Usia produktif Indonesia pada tahun 2022 menjadi bagian terbesar dari seluruh penduduk Indonesia. Usia produktif ini berpengaruh terhadap berbagai aspek di Indonesia, terutama perekonomian.
Lantas, apa itu usia produktif? Bagaimana kondisi usia produktif Indonesia?
Daftar Isi
Pengertian Usia Produktif
Usia produktif adalah usia seseorang masih mampu bekerja, berpenghasilan, atau menghasilkan sesuatu. Rentang usia untuk kategori usia produktif di Indonesia adalah 15-64 tahun.
Ada kategori generasi usia produktif berdasarkan tahun kelahiran, di antaranya Gen X, Gen Y (Milenial), dan Gen Z. Saat ini, kelompok usia Gen Z (kelahiran 1997 – 2012) berada di rentang usia 11-26 tahun, sedangkan Gen Y (kelahiran 1981 – 1996) berada di usia 27-42 tahun, dan Gen X (kelahiran 1965 – 1980) berada di usia 43-55 tahun.
Jadi, saat ini usia produktif di Indonesia didominasi oleh Gen Y, Gen X, dan sebagian Gen Z. Gen Y atau Milenial mendominasi di kategori usia produktif Indonesia. Persentase Gen Y mendominasi usia produktif Indonesia, yaitu sekitar 70%, lebih dari setengah penduduk negara Indonesia.
Persentase usia produktif di atas 50% ini dinamakan dengan bonus demografi.
Apa Itu Bonus Demografi?
Bonus demografi adalah fenomena ketika jumlah penduduk di kategori usia produktif sangat beras. Fenomena ini bisa jadi alat untuk menciptakan generasi produktif yang berkualitas, sehingga bisa mengembangan kondisi daerah.
Tingginya jumlah penduduk usia produktif tentu menuntut banyak lapangan kerja. Jadi, kelompok usia produktif ini diharapkan bisa membuka usaha sehingga bisa memperluas lapangan kerja. Dampaknya, perekonomian penduduk juga bisa meningkat.
Baca juga: Mengetahui Batas Ideal Usia Pensiun Karyawan Swasta
Bonus demografi yang dikelola dengan baik oleh pemerintah bisa jadi modal kuat untuk membangun menuju 100 tahun Indonesia merdeka di 2045 mendatang. Sebaliknya, kondisi ini bisa jadi boomerang dan jadi beban negara kalau tidak dikelola dengan baik.
Lebih lanjut, ini dia dampak positif kalau bonus demografi bisa dikelola dengan baik.
- Meningkatnya total output karena tingginya usia kerja yang diserap pasar kerja. Sehingga permintaan bisa terpenuhi.
- Tabungan masyarakat meningkat.
- Tersedia SDM untuk pembangunan ekonomi.
- Meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara.
- Menurunkan biaya produksi.
- Meningkatkan produksi yang membuat usaha makin luas atau terbentuknya usaha baru.
Bonus demografi dari usia produktif Indonesia bisa dimanfaatkan dengan optimal kalau memenuhi syarat-syarat berikut:
- Pertumbuhan penduduk usia kerja sebanding dengan peningkatan kualitas SDM.
- Penduduk usia kerja bisa diserap dengan baik oleh ketersediaan pasar kerja.
- Tersedia lapangan pekerjaan yang bisa menyerap tenaga kerja.
Penduduk Usia Produktif Indonesia Hampir 200 Juta Jiwa
Data pada tahun 2022 menunjukkan total jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,77 juta jiwa. Sementara itu, jumlah penduduk usia produktifnya mencapai 190,969 juta jiwa atau sekitar 69,25%. Artinya, jumlah penduduk yang termasuk kategori usia tidak produktif hanya sekitar tiga puluh persen.
Berdasarkan komposisi tersebut, maka rasio ketergantungan atau beban tanggungan adalah sebesar 44,3%. Artinya setiap 100 penduduk di usia produktif hanya menanggung 44-45 jiwa penduduk yang usianya belum atau tidak produktif.
Baca juga: Mengenal Kompensasi dari Perusahaan yang Ditentukan oleh Performance Karyawan
Piramida penduduk berbentuk ekspansif
Piramida penduduk Indonesia saat ini termasuk kategori ekspansif. Piramida bagian bawah lebih banyak daripada bagian atas. Bagian bawah ini adalah usia muda yang mana terdapat usia produktif Indonesia di dalamnya, sedangkan bagian atas adalah usia tua. Artinya:
- Sebagian besar penduduk Indonesia adalah penduduk usia muda;
- Pertumbuhan penduduk tinggi;
- Tingkat kelahiran dan kematian cukup tinggi.
Rincian dari piramida penduduk Indonesia pada tahun 2022 adalah sebagai berikut.
- Usia 75+: 5,13 juta jiwa
- Usia 70–74: 5,27 juta jiwa
- Usia 65–69: 8,20 juta jiwa
- Usia 60–64: 11,06 juta jiwa
- Usia 55–59: 13,96 juta jiwa
- Usia 50–54: 16,50 juta jiwa
- Usia 45–49: 18,73 juta jiwa
- Usia 40–44: 20,30 juta jiwa
- Usia 35–39: 21,25 juta jiwa
- Usia 30–34: 22,07 juta jiwa
- Usia 25–29: 22,46 juta jiwa
- Usia 20–24: 22,49 juta jiwa
- Usia 15–19: 22,16 juta jiwa
- Usia 10–14: 22,09 juta jiwa
- Usia 5–9: 22,01 juta jiwa
- Usia 0–4: 22,09 juta jiwa
Rasio penduduk wanita dan laki-laki
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan berjumlah 136,38 juta jiwa dan penduduk laki-laki 139,39 juta jiwa. Rasio penduduk laki-laki terhadap perempuan adalah 102,2. Artinya, ada 102 laki-laki untuk tiap 100 orang perempuan.
Sementara itu, jumlah penduduk laki-laki di usia produktif mencapai 96,684 juta jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 94,285 juta jiwa.
Baca juga: Cara Tingkatkan Motivasi Kerja Karyawan Agar Lebih Produktif
Supaya usia produktif Indonesia bisa dimanfaatkan dengan baik, kita perlu berinovasi agar bisa memenuhi kebutuhan perkembangan zaman.
Inovasi yang bisa dihadirkan oleh Otoklix salah satunya adalah tersedianya layanan Otoklix for Business untuk kemudahan servis mobil operasional perusahaan.
Otoklix hadir bagi perusahaan yang sebelumnya kesulitan mencari bengkel dengan servis lengkap, terjamin, ketersediaan suku cadang asli, harga kompetitif dan transparan, serta terdapat garansi servis 14 hari.
Selain itu, layanan Otoklix for Business juga menyediakan servis antar jemput gratis serta banyak keunggulan lainnya.
Nikmati kemudahan servis mobil dengan booking via aplikasi Otoklix. Dapatkan juga respons cepat dari OtoBuddy ketika mobil perusahaan mengalami masalah di jalan.
Booking servis bisa dilakukan juga dengan chat OtoBuddy di WhatsApp di nomor 0811-9200-25.
Pertanyaan Seputar Usia Produktif Indonesia :
Rentang usia 15-64 tahun banyak yang sudah menyelesaikan pendidikan formal dan siap mencari, membangun karir, berkeluarga, serta aktif membangun komunitas dan lainnya. Sehingga, dianggap sudah mampu menghasilkan barang dan jasa.
Penduduk usia produktif Indonesia mencapai 69,25% sedangkan penduduk usia nonproduktif sejumlah 30,75%.
Usia produktif ditandai dengan kemampuan melakukan aktivitas dengan efektif dan efisien. Faktor kesehatan fisik jadi faktor penting yang mendukung produktivitas.