Pushrod merupakan salah satu komponen pada sistem mekanisme katup mobil yang memiliki fungsi cukup penting.
Pushrod tidak bekerja sendirian, melainkan bekerja dengan komponen-komponen lain dalam mengatur buka-tutup pada katup mobil.
Berikut ini informasi terkait pushrod dan juga fungsinya yang perlu OtoFriends ketahui.
Daftar Isi
Pengertian Pushrod dan Fungsinya
Mengutip dari laman merriam-webster.com, yang dimaksud dengan pushrod adalah komponen pada mekanisme katup yang berperan untuk menyalurkan tekanan yang berasal dari valve filter menuju bagian rocker arm.
Bentuk dari pushrod ini adalah seperti batang dengan bobot ringan dan letaknya di atas valve filter. Lalu, pada bagian ujung atas pushrod, ada cekungan yang memiliki peran agar posisi pushrod tetap stabil dan tidak bergerak ketika bekerja.
Pushrod biasanya digunakan untuk kendaraan yang memiliki mekanisme katup jenis overhead valve atau OHV, di mana untuk menggerakkan rocker arm membutuhkan komponen khusus seperti pushrod.
Baca juga: Komponen Universal Joint dan Fungsinya
Fungsi Komponen Lain pada Mekanisme Katup
Pada mekanisme katup OHV, pushrod bisa bekerja secara maksimal dengan bantuan dari komponen-komponen lainnya. Berikut ini komponen lain pada mekanisme katup OHV dan fungsinya.
1. Crankshaft sprocket gear
Komponen pertama dari mekanisme katup OHV adalah crankshaft sprocket gear. Komponen ini bentuknya seperti roda gigi dan letaknya di bagian ujung depan poros engkol.
Crankshaft sprocket gear memiliki peran dalam pemutaran poros nok, sehingga pembukaan katup bisa berjalan dengan lancar. Komponen ini juga berhubungan dengan powertrain.
2. Timming belt atau timming chain
Komponen berikutnya yakni ada timming belt dan timming chain dimana komponen ini memiliki peran untuk menghubungkan gigi sprocket pada camshaft dan juga crankshaft.
Perbedaan dari timming belt dan timming chain yakni pada bahan yang digunakan. Timming belat menggunakan bahan seperti sabuk karet v-belt. Kekurangan bahan ini kurang kuat.
Sedangkan pada timming chain menggunakan bahan baja atau rantai yang lebih kuat. Kekurangannya bahan baja ini bisa menimbulkan suara yang berisik.
3. Camshaft
Camshaft disebut juga poros nok atau poros bubungan. Fungsi dari komponen ini yakni untuk melakukan buka-tutup katup sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Camshaft memiliki beberapa tonjolan yang bisa menekan valve filter, sehingga katup bisa melakukan gerakan membuka dan menutup.
Pengaturan untuk menetapkan tonjolan ini pun harus dilakukan dengan benar, sebab akan berhubungan dengan waktu pembukaan dan penutupan katup.
Baca juga: Lengkap! Mengenal Camshaft Pada Mobil yang Perlu Diketahui
4. Valve lifter
Komponen berikutnya yakni ada valve filter yang memiliki peran untuk menekan pushrod setelah mendapatkan tekanan dari camshaft. Bahan valve filter ini dibuat dari aluminium, sehingga daya geseknya kecil.
5. Rocker arm
Pada mekanisme katup OHV, rocker arm akan mendapatkan tenaga atau dorongan dari pushrod, kemudian rocker arm pun akan menekan bagian katup sehingga katup bisa langsung membuka.
Diketahui pada tipe OHV, rocker arm letaknya ada di satu poros, di mana kerjanya seperti ayunan sederhana. Ketika bagian belakang rocker arm mendapatkan dorongan dari pushrod, maka rocker arm bagian depan akan menekan katup.
6. Valve
Komponen berikutnya yakni valve. Valve atau disebut juga katup memiliki peran sebagai jalan untuk saluran exhaust dan intake dalam mentransfer atau mengalirkan gas.
Di dalam valve, ada komponen lain yang disebut valve seat. Fungsi dari valve seat ini adalah untuk membuat katup tahan terhadap tekanan tinggi, sehingga tidak terjadi kebocoran.
7. Valve Spring
Komponen berikutnya yakni ada valve spring yang memiliki peran agar katup bisa kembali pada posisi awal.
Selain itu, valve spring juga berfungsi agar katup bisa tertutup rapat dengan pemberian tekanan yang maksimal.
Nah, itu dia informasi seputar push rod dan fungsinya serta komponen-komponen lain yang saling berkaitan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Pertanyaan seputar Pushrod
Pushrod memiliki fungsi untuk menyalurkan tekanan yang berasal dari valve filter pada bagian rocker arm.
Hal ini karena bentuk mesin pushrod lebih kecil dan kompak dibandingkan dengan DOHC. Pada mesin pushrod yang kecil, maka memudahkan para teknisi untuk menempatkan mesin jauh ke belakang ruang mesin untuk bekerja di pusat gravitasi.
Pushrod bekerja dengan berbagai komponen seperti valve filter, rocker arm, camshaft, crankshaft, valve spring, dan timing belt atau timing chain.