Belt mobil berperan sebagai penggerak dan penghubung beberapa komponen mobil supaya komponen tersebut dapat bekerja dengan optimal. Ada dua jenis belt mobil yakni timing belt dan fan belt.
Tugas belt mobil sebagai penggerak dan penghubung adalah meneruskan putaran yang berasal dari crankshaft atau poros utara menuju beberapa komponen seperti camshaft atau poros bubungan, pumpa air, alternator, kipas pendingin, kompresor AC, hingga kruk as dan piston.
Apabila salah jenis belt mobil tersebut rusak maka potensinya cukup memusingkan yakni terputusnya sistem kelistrikan pada komponen mobil yang bergantung dari putaran poros ini. Untuk mengantisipasinya, yuk ketahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis belt mobil dan gejala kerusakannya.
Jenis – jenis belt mobil
Belt mobil atau sabuk penggerak mobil ini terbuat dari material karet keras yang akan terus berputas selama mesin mobil menyala. Ada dua jenisi belt mobil berdasarkan mekanismenya, yakni jenis v-belt mobil atau fan belt dan timing belt.
Timing belt mobil
Timing belt termasuk jenis belt mobil yang memiliki bentuk bergerigi yang berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol waktu pengapian dan pembukaan katup pada mesin. Timing belt dikenal juga dengan sabuk penggerak poros camshaft.
Cara kerja timing belt adalah mengontrol putaran poros engkol dan poros bubungan supaya tetap seimbang perputarannya sehingga wktu tutup dan buka katup mesin jadi teratur.
Diperlukan kehati-hatian saat memasang timing belt mobil dan mengikuti panduan atau tanda khusus untuk memasangnya. Bila salah memasang, maka risikonya mesin mobil tidak dapat menyala.
Kendati demikian, saat ini banyak mobil modern yang mengganti timing belt dengan timing chain karena komponen tersebut diklaim memiliki usia pakai jauh lebih lama dibandingkan timing belt. Namun, sama seperti komponen lainnya, timing belt memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Kelebihan timing belt pada mesin mobil di antaranya:
- Suara mesin mobil lebih senyap karena gesekan antar komponen lebih kecil dan ringan.
- Komponen ini tidak memerlukan pelumasan seperti timing chain.
- Struktur mesinnya lebih sederhana daripada timing chain.
- Meminimalisir energi buangan yang ditimbulkan dari geseka.
- Kemampuan putaran mesin (rpm) timing belt lebih tinggi dibandingkan timing chain.
Adapun kekurangan timing belt, di antaranya:
- Usia masa pakai lebih pendek daripada timing chain. Timing chain memiliki usia pakai berkisar 50.000 sampai 70.000 kilometer.
- Mudah rusak bila terkena suhu panas mesin yang berlebihan atau suhu oli mesin atau bensin.
- Dibutuhkan ekstra perawatan.
- Sering terjadi slip sehingga mesin mobil kurang dapat bekerja dengan optimal.
Baca juga: Fan Belt Mobil Bunyi? Begini Mengatasinya
Fan belt mobil
Fan belt atau v-belt adalah jenis fan belt pada mesin mobil yang berbentuk tali lingkaran yang meruncing di bagian ujungnya dan terbuat dari material karet khusus yang dilapisi bahan canvas di bagian sisinya. Jenis v-belt memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan jenis lainnya sehingga dibutuhkan jalur puli atau perlu dipasang v-belt sendiri.
Fungi fan belt pada mesin mobil untuk menggerakkan dan menyalurkan tenaga putar dari mesin ke beberapa komponen mobil seperti AC, alternator, power steering, dan water pump. Ada empat jenis v-belt, di antaranya raw edge v-belt,variable speed belt, timing belt, dan v-ribed belt.
Kelebihan jenis ini adalah usia pemakaiannya cenderung lebih lama karena bekerja secara sendiri. Namun, untuk mengganti V-belt cukup sulit karena sistem pengencangannya menggunakan baut panjang. Fan belt mampu menempuh jarak hingga 650 kilometer.
Baca juga: Kenali Fungsi Fan Belt Mobil dan Perawatannya
Gejala belt mobil harus diganti dan Caranya
Mengingat belt mobil merupakan komponen mobil bermaterial nonmetal shingga komponen ini memiliki usia pakai yang lebih pendek dibandingkan komponen mobil lainnya yang bermaterial metal. Apalagi bila penggunaan komponen ini melebihi batas kemampuannya, tentu saja semakin mempersingkat usia pakainya.
Untuk mendeteksi kerusakan pada belt mobil atau mengetahui kapan waktunya belt mobil diganti, kita hanya perlu melihat dan mendengar beberapa gejala berikut ini.
1. Belt mobil sudah getas
Baik timing belt maupun fan belt, bila kedua jenis belt mobil ini sudah getas maka segera ganti sabuk mobil dengan yang baru. Pasalnya, pada kondisi ini tingkat elastisitas timing dan fan belt mobil akan memudar karena selalu bekerja pada suhu yang tinggi. Bila tidak segera diganti dengan yang baru maka berisiko akan putus.
2. Daya cengkeram belt mobil kendur
Material karet ini berpotensi tipis saat digunakan secara terus-menerus dan berisiko bisa lepas kapan pun tanpa bisa diprediksi. Meskipun belum copot, belt mobil akan menghasilkan ritme yang kurang optimal akibat daya cengkeramnya yang kendur.
3. Belt mobil terlihat tipis
Secara visual, OtoFriends bisa memperhatikan apakah belt mobil terlihat tipis. Apabila secara visual, komponen ini terlihat tipis maka segera bawa ke bengkel mobil terdekat.
4. Permukaan belt mobil retak atau pecah
Kita bisa mendeteksi belt mobil yang surak dengan melihat bagian belakangnya yang bukan bagian gerigi.
Apakah bagian tersebut ada pecahan atau retakan, bila iya maka belt mobil harus segera diganti supaya tidak mengganggu saat kita berkendara. Pasalnya, bisa saja saat kita melaju dengan kecepatan tinggi lalu mesin mobil tiba-tiba mati karena belt mobil yang rusak.
5. Gerigi belt mobil sudah aus
Baik timing belt maupun fan belt, kedua komponen ini memiliki gerigi. Jika gerigi mulai aus atau ada yang hilang, maka grip atau pegangan pada camshaft tidak dapat mencengkeram dengan optimal.
Baca juga: Berapa Biaya Ganti Fan Belt Mobil, Cek Harganya
Sebenarnya,tidak ada perawatan secara spesifik pada belt mobil. Hanya saja, kita sebagai pemilik mobil perlu rutin memeriksa kondisi belt mobil sehingga saat kondisinya sudah tidak optimal kita bisa segera menggantinya tanpa perlu menunggunya rusak.
Idealnya, kita perlu memeriksa komponen ini setiap mobil menempuh jarak tempuh sebesar 10.000 kilometer dan harus menggantinya dengan yang baru saat memasuki mobil telah menempuh jarak tempuh 40.000 sampai 60.000 kilometer.
Kendati demikian, itu semua tergantung dari bagaimana caranya pengemudi atau pemilik mobil menggunakan mobil.
Selain dua komponen di atas, kita juga perlu rutin memeriksakan kondisi mesin mobil melalui servis tune up, memeriksa kondisi aki mobil, ban mobil hingga rutin mengganti oli mobil.
Pertanyaan Seputar Jenis Belt Mobil
Ada empat jenis v-belt, di antaranya raw edge v-belt, variable speed belt, timing belt, dan v-ribbed belt.
Beda timing dan fan belt mobil adalah timing belt sebagai pemutar komponen internal mesin, misalnya saja dari crankshaft ke camshaft. Sedangkan fan belt menjadi penghubung beberapa komponen seperti alternator dan AC mobil.
Timing belt mobil atau fan belt mobil harus segera diganti bila memiliki gejala seperti belt mobil sudah getas, daya cengkeram yang menurun, belt mobil terlihat tipis, terdengar suara yang kurang nyaman, adanya retakan atau pecahan di permukaan belt mobil hingga gerigi belt yang sudah aus.