Istilah trail braking kerap terdengar di berbagai ajang balap. Teknik pengereman ini sebenarnya cukup rumit untuk dilakukan karena berbeda dengan metode lainnya. 

Tentunya, melakukan trail braking tak bisa sembarangan. Oleh karena itu, OtoFriends perlu mengetahui bagaimana tahapan yang tepat agar teknik trail braking sempurna diterapkan. 

Sebelum mengetahui caranya, kenali dulu apa itu trail braking berikut ini. 

Pengertian Trail Braking

Trail braking merupakan teknik yang memadukan pengereman dan belok pada saat bersamaan. Teknik ini bisa dilakukan baik saat mengendarai motor maupun mobil di mana pengereman dilanjutkan dari corner entry sampai corner apex.

Umumnya, trail braking dilakukan agar mencapai puncak dalam waktu sesingkat mungkin dalam ajang balap. Ada beberapa hal  yang perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk melakukan trail braking. 

Supaya melakukan trail braking tetap aman, berikut cara-caranya yang sudah Otoklix rangkum.

Baca Juga: Booster Rem Mobil Bocor? Berikut Ciri, Penyebab, dan Cara Memperbaikinya

Cara Trail Braking

Trail braking adalah teknik yang sedikit sulit. Dibutuhkan beberapa kali latihan untuk mendapatkan hasil maksimal dari keempat ban saat masuk tikungan.

Pada saat akan memasuki tikungan, pengendara perlu menekan rem hingga mobil melambat. Jika sudah, kaki kanan diangkat dari pedal rem dan kembali ke pedal gas. 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, trail braking merupakan teknik paduan pengereman sambil berbelok. Jadi, apabila tikungan sudah selesai, gas kembali. 

Saat ingin melakukan trail braking, OtoFriends bisa melakukan pengereman dari beberapa meter sebelum tikungan. Pastikan sebagian besar deselerasi dilakukan dalam garis lurus. 

Jadi ditegaskan kembali, bukan mengerem saat belok, melainkan mengerem sebelum tikungan. Jadi saat mendekati belokan, lepaskan rem.

Cara tersebut digunakan para pembalap dimanapun untuk menjaga momentum semaksimal mungkin melewati tikungan, baik itu di aspal, kerikil, pasir, maupun tanah. 

Lantas apa sebenarnya tujuan trail braking?

Baca Juga: Mengenal Brake Bias pada Sistem Pengereman Mobil Balap

Tujuan Trail Braking

Selain untuk mencapai puncak finis lebih cepat saat ajang balap, trail braking dilakukan untuk memaksimalkan grip roda. Pada saat pengereman, cengkraman ban atau grip akan berada di bagian depan mobil. 

Melalui teknik trail braking, grip dipertahankan dengan tidak sekaligus melepas pedal rem. Tambahan grip itu digunakan untuk membantu mobil berbelok. 

Dengan melakukan trail braking maka transisi antara pengereman dan menikung akan jadi lebih mulus. Berbeda dengan pengereman konvensional di mana saat akan berbelok rem sudah diangkat sehingga grip bagian depan berkurang.

Jadi, jika mobil pada kecepatan konstan, tidak ada tambahan grip seperti saat akselerasi atau pengereman. Adanya tambahan grip membuat mobil bisa melaju lebih kencang. 

Pada pengereman konvensional, terkadang terlalu lama menekan pedal rem atau over brake. Namun melalui trail braking, hal tersebut bisa dihindari karena akan berbelok sambil tetap dalam posisi mengerem. 

Pada saat pengereman terjadi, perpindahan beban atau weight transfer berpindah ke depan dan bagian belakang mobil sedikit naik ke atas. Trail braking ini bermanfaat untuk mengontrol weight transfer itu. 

Trail braking juga digunakan sebagai cara untuk meningkatkan stabilitas dan kontrol. Teknik ini membantu meminimalkan pitch sasis maju dan mundur yang terjadi saat menerapkan dan kemudian melepaskan rem. 

Trail braking membantu memperlambat mobil juga meningkatkan stabilitas. Rem belakang meningkatkan stabilitas dengan menarik tambalan kontak belakang sejajar dengan tambalan kontak depan, mengendalikan efek fishtailing dari sisi ke sisi.

Tak bisa sembarangan, ada waktu tertentu OtoFriends bisa melakukan trail braking.

Baca Juga: Cara Service Rem Mobil Jika Booster Rem Rusak

Waktu Melakukan Trail Braking

Ada beberapa hal perlu dilakukan saat ingin melakukan trail braking. Pastikan terlebih dahulu sering atau tipe mobil yang OtoFriends gunakan. 

Jika mobil cenderung oversteer saat di tikungan, tak perlu melakukan trail braking ketika berbelok. Trail braking ini sangat bermanfaat terutama pada tikungan tajam. 

Pada saat tikungan tajam, OtoFriends bisa menggunakan teknik ini untuk membantu mobil berputar saat manuver. OtoFriends juga dapat membuat kendaraan sedikit oversteer supaya bisa melewati belokan lebih cepat. 

Demikian pembahasan lengkap tentang teknik trail braking. Perlu diketahui, ini merupakan teknik yang cukup sulit untuk dikuasai. 

Baiknya, konsultasikan dengan pelatih mengemudi untuk membantu belajar teknik pengereman ini. Pastinya, penting untuk tetap menjaga setiap komponen mobil dalam kondisi baik agar trail braking bisa dilakukan dengan sempurna. 

Service mobil OtoFriends secara rutin di bengkel terpercaya yang bisa ditemukan di aplikasi Otoklix. Terdapat lebih dari 2000 bengkel dapat merawat mobil Anda melalui teknisi profesional. 

Unduh sekarang aplikasi Otoklix di iOS App Store dan Android Play Store. Nikmati fitur memilih bengkel sesuai jenis service dan booking online agar lebih efektif. 

OtoFriends dapat menghubungi OtoBuddy untuk informasi lebih lanjut terkait layanan servis dan perawatan mobil. Gunakan aplikasi booking servis mobil Otoklix untuk menemukan lokasi bengkel terdekat dari tempat OtoFriends berada.

Pertanyaan Seputar Trail Braking

Selain untuk mencapai puncak finis lebih cepat saat ajang balap, trail braking dilakukan untuk memaksimalkan grip roda. Pada saat pengereman, cengkraman ban atau grip akan berada di bagian depan mobil.

Trail braking merupakan teknik yang memadukan pengereman dan belok pada saat bersamaan. Teknik ini bisa dilakukan baik saat mengendarai motor maupun mobil di mana pengereman dilanjutkan dari corner entry sampai corner apex.

Pada saat akan memasuki tikungan, pengendara perlu menekan rem hingga mobil melambat. Jika sudah, kaki kanan diangkat dari pedal rem dan kembali ke pedal gas.